Proses operasi atau pembedahan merupakan salah satu hal yang sering dilakukan dalam bidang kesehatan. Proses tesebut biasa dilakukan di rumah sakit oleh tim dokter yang ahli untuk mengatasi penyakit tertentu yang diderita seorang pasien. Setelah proses operasi tersebut diharapkan penyakit yang diderita pasien dapat segera sembuh. Namun, pasca proses pembedahan tersebut, pasien tentunya masih harus tetap dipantau kondisinya secara intensif. Hal ini berkaitan dengan kondisi pasien yang masih lemah. Beberapa hal yang masih harus diperhatikan adalah luka jahitan pasca operasi, sumber energi untuk pasien, metabolisme nutrisi, dan masih banyak lagi. Dibutuhkan manajemen atau pengaturan tersendiri untuk menangani pasien pasca operasi atau bedah. Salah satu bagian dari manajemen pasca bedah tersebut adalah pemberian nutrisi yang tepat kepada pasien agar proses penyembuhan bisa berjalan lebih cepat.
Pada umumnya, nutrisi yang diberikan kepada pasien pasca operasi adalah berupa cairan infus. Cairan infus diberikan pada pasien melalui pembuluh darah. Setelah kondisi usus dirasa membaik, maka pemberian nutrisi tidak dilakukan dalam bentuk infus lagi, melainkan dengan makanan biasa seperti bubur. Bubur yang diberikan kepada pasien pasca operasi terkadang masih kurang mencukupi angka kebutuhan gizi yang seharusnya dapat diperoleh pasien pasca operasi. Bubur yang diberikan tersebut banyak mengandung karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi untuk pasien pasca bedah atau operasi. Hal tersebut tentu masih kurang sempurna, karena idealnya nutrisi yang diberikan pada pasien pasca operasi lebih kompleks, terutama nutrisi-nutrisi lain yang menunjang percepatan proses penyembuhan. Salah satu nutrisi-nutrisi tersebut antara lain adalah protein albumin.
Albumin merupakan nutrisi yang banyak didapatkan disekeliling kita dan jumlahnya melimpah. Albumin merupakan nutrisi yang sangat dibutuhkan pada menejemen pasien pasca operasi. Menurut Anonymous (2008) albumin banyak ditemukan pada ikan gabus. Albumin merupakan jenis polipeptida (protein) terbanyak dalam plasma darah yang mencapai 60% yang bermanfaat pada pembentukan jaringan baru atau pemulihan sel tubuh yang terbelah misalnya karena operasi atau pembedahan. (Anonymous, 2003).
Pada pembuatan bubur pada pasien pasca operasi selain nutrisi yang diperlukan terdapat aspek lain yang juga harus diperhatikan salah satunya adalah sifat organoleptik atau daya terima produk pangan. Produk pangan yang diberikan juga harus mampu memberikan cita rasa tersendiri sehingga pasien dapat lebih tertarik untuk mengkonsumsinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar